Impor Mobil CBU Melorot, Ternyata Ini Penyebabnya...
jpnn.com, BATAM - Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam, Tri Novianto mengatakan bahwa impor mobil Completely Built Up (CBU) terus menurun setiap tahunnya. Selain dipicu kondisi ekonomi global yang tengah lesu menjadi salah satu, permintaan mobil CBU juga sedang turun.
"Selain itu, peminat mobil CBU itu dari kalangan High End. Jika sudah punya mobilnya, maka jarang yang akan beli lagi, " kata Tri Novianto, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Senin (13/7).
Berdasarkan data yang dihimpun BP Batam hingga Mei 2017, penurunan dimulai sejak tahun 2012. Pada tahun 2012, ada 1.429 unit mobil CBU masuk ke Batam. Tahun 2013, turun menjadi 1.265 unit.
Tahun 2014 turun menjadi 1077 unit. Tahun 2015 turun lagi hingga 964 unit. Tahun 2016 menjadi hanya 596 unit dan hingga Mei 2017, hanya 206 unit mobil CBU yang masuk ke Batam.
Padahal pemerintah juga sudah membatasi impor mobil CBU. Ini bertujuan untuk melindungi produk dalam negeri. Dengan demikian, mobil-mobil rakitan lokal akan berkembang dan tentu saja ikut menyumbangkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
"Kita tak bisa terus menerus impor, kami akan mengganggu industri dalam negeri," jelasnya lagi.
Novi, sapaan akrabnya kemudian menjelaskan prosedur impor mobil CBU yang masuk ke Batam yang kuotanya ditentukan oleh Kementerian Perindustrian.
“Importir mengajukan Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) dan varian kendaraan bermotor untuk keperluan impor ke pemerintah pusat tiap bulan,” jelasnya.