Incar Wisman Timur Tengah, Kemenpar Gelar NSPK
Selain itu, Adi Satria dari Accor juga akan menjadi pembicara dengan tema penerapan strategi marketing mix untuk pencapaian target Wisman ke Timur Tengah ke Indonesia.
Mengapa memilih pembicara dari Ogilvy ? Nia memaparkan, itu karena belum dilakukan kajian 360 degree (derajat) aktivasi pemasaran baku Timteng. ”Sementara untuk pasar lainnya sudah mulai dilakukan oleh ogilvy selaku konsultan pemenang kegiatan PR-ing pariwisata Indonesia. Sementara kenapa dari Accor group, karena sudah ada MOU antara Kemenpar dengan Accor selaku Hotel Chain internasional sementara chain hotel lainnya blm ada yg mengajukan MOU dengan kami,” tutur Nia.
Sekadar informasi, Asdep ETTAA sudah bekerjasama dengan accor untuk menggarap pasar Saudi Arabia dan UAE sejak Nov 2015 yang dimulai dengan sales mission di Saudi, sales call ke retailers Saudi sehingga Kemenpar dizinkan menaruh banner pariwisata Indonesia di kantor-kantor travel agent di Saudi Arabia.
Lebih lanjut Nia mengatakan, Accor juga melaksanakan famtrip dengan pemilihan peserta yang tepat oleh Accor di Timteng dan Accor menyiapkan kamar free bagi peserta famtrip sementara kemenpar menyiapkan land arrangement.
”Selain itu mengapa mengundang staf khusus menteri bidang infrastruktur pariwisata dan IT pariwisata, itu karena belum ada kajian dari konsultan PR maka ingin melihat dari big data dan aksesibilitas. Hal itu salah satu penting untuk melihat sebaiknya siapa yang perlu diajak kerjasama untuk mencapai kunjungan wisman. Nah, dari hal-hal tersebut akan disusun menjadi pedoman bersama biro hukum dan diharapkan bisa menjadi template bagi strategi pencapain target di masing-masing pasar,” tandas Nia.
Menpar Arief Yahya menyebut destinasi halal sudah makin berkembang dengan penuh kesadaran di tanah air. Lombok sudah semakin mantap dengan positioning halal tourism, dan halal destination. "Lalu disusul Sumatera Barat yang sudah mendapatkan komitmen dari CEO-nya, atau Gubernurnya. Aceh juga sudah mulai konsisten dengan berbagai atraksi dan event yang menjurus pada Halal Tourism," kata Arief.
Ketika promosi dan sales mission berlangsung cepat di originasi Timur Tengah, maka destinasinya atau produknya harus diperbaiki, dibenahi. Yang memiliki destinasi adalah Pemda, karena merekalah yang akan menerima turis dengan serangkaian manfaat ekonomisnya.
"Di sinilah dibutuhkan Indonesia Incorporated, kerja bareng, bersama-sama membangun pariwisata sesuai dengan porsinya. Ketika ini dilakukan secara simultan, maka potensi untuk sukses tidak akan terbendung," sebut Menpar. (*)