Indah Kurnia Protes Ketua FPAN
Tak Terima Stigma DPR Tukang Jual Beli PasalRabu, 01 Desember 2010 – 05:46 WIB
Di DPR, lanjut Tjatur, potensi korupsi terbesar sebenarnya bukan studi banding atau kunker, melainkan penyalahgunaan wewenang yang berkaitan dengan pembuatan undang-undang. Dia lantas mencontohkan UU Migas yang mengatur maksimum 25 persen dari potensi gas nasional hanya untuk kepentingan dalam negeri. Minimal 75 persen untuk asing.
"Ini merugikan negara ribuan triliun. Ada juga UU Perbankan, UU Penanaman Modal. Nah, teman-teman wartawan lantas tanya bagaimana dengan UU Akuntan Publik. Saya bilang kita lihat dulu. Kalau memang bisa mempunyai potensi merugikan negara, UU itu juga harus diawasi. Kira-kira begitu," jelasnya. (pri/c2)