Indeks Daya Saing Global, Peringkat Indonesia Membaik
jpnn.com, JAKARTA - World Economic Forum baru saja merilis indeks daya saing global (Global Competitiveness Index) 2018, dimana posisi Indonesia naik. Tahun lalu posisi Indonesia di peringkat 47 tahun lalu, menjadi di posisi 45 tahun ini.
Dari sekian banyak indikator, kemampuan inovasi (innovation capability) mendapatkan nilai rendah.
Total ada 12 pilar yang dihitung dalam indeks daya saing global tersebut. Pilar market size mendapatkan nilai tertinggi di angka 81,6 poin. Sebaliknya kemempuan inovasi mendapatkan skor terendah di 37,1 poin.
Jika dikupas lagi, unsure riset dan pengembangan hanya mendapatkan nilai 21,4 poin dari rentang 0-100 poin.
Dirjen Penguatan Inovasi (PI) Kemenristekdikti Jumain Appe mengatakan dalam indeks daya saing itu, bidang teknologi terkait dengan kesiapan teknologi, pendidikan tinggi, dan inovasi.
’’(Untuk meningkatkan, Red) ketiga hal ini, sebenarnya kita sudah mulai memiliki program-program,’’ katanya usai menerima penghargaan Best Leader on Innovation Technology for Entreprneurs Development di Jakarta Rabu malam lalu (17/10).
Dia mengatakan tantangan yang dihadapi pemerintah saat ini adalah transfer teknologi. Baik itu teknologi dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri. Perusahaan-perusahaan multinasional tidak mudah untuk melakukan transfer teknologi dengan SDM dalam negeri.
Untuk mengatasinya pemerintah akan terus mendorong kerjasama antara perusahaan asing dengan mitra di dalam negeri. Sehingga proses transfer teknologi bisa berjalan dengan baik. ’’Dalam setiap kerjasama itu harus ditekankan kesediaan proses transfer teknologi,’’ tuturnya.