India Menutup Sejumlah Sekolah Setelah Unjuk Rasa Menentang Larangan Hijab
Senin kemarin (7/02), ratusan dari siswa dan siswi, termasuk orang tua mereka, turun ke jalan menentang larangan penggunaan hijab di sekolah. Mereka menuntut agar siswi diizinkan menghadiri kelas meski mereka memakaii jilbab.
"Apa yang kita lihat adalah bentuk apartheid agama. Keputusan itu diskriminatif dan secara tidak proporsional memengaruhi perempuan Muslim," kata AH Almas, seorang pelajar berusia 18 tahun yang sudah mengikuti protes selama beberapa pekan.
Salah satu mahasiswa juga telah mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi Karnataka.
Bagaimana tanggapan dari pelajar Hindu?
Ketegangan semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir di Udupi dan di tempat lain di Karnataka, yang mayoritas warganya beragama Hindu.
Kericuhan terjadi setelah sekelompok siswa dengan selendang safron, biasanya dipakai oleh umat Hindu, memadati ruang-ruang kelas untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap larangan penggunaan hijab di sekolah mereka.
Mereka juga meneriakkan pujian kepada dewa-dewa Hindu, sambil memprotes penggunaan hijab yang jadi pilihan hidup para siswi Muslim.
Beberapa sekolah dilaporkan telah melarang penggunaan selendang safron juga juga.
Apa yang dikatakan pemerintah?
Pemerintah Karnataka dikuasai Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) dengan pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.