INDOHUN Gandeng USAID & OHW Gelar Program Pelatihan
Pelaksanaan GHD kali ini juga memberikan pendidikan praktis untuk mengasah keterampilan para peserta. Setiap peserta dituntut untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang diantaranya praktik diplomasi dan negosiasi, komunikasi dan lobi politik, serta simulasi sidang resmi internasional atau multi-stage negotiation simulation (MSNS).
Dalam MSNS ini para peserta melakukan simulasi sidang diplomatik dan berlakon sebagai diplomat yang harus bersikap kritis terhadap kebijakan politik luar negeri, keamanan nasional dan regional, respon taktis terhadap perkembangan permasalahan kesehatan global, serta sikap yang cepat dan tepat dalam membuat keputusan strategis.
Mereka dituntut untuk mampu menjadi Diplomat Kesehatan Indonesia masa depan yang berintegritas tinggi bagi bangsa dan negara.
"Tak hanya melalui MSNS, para peserta juga dibekali dengan pelatihan mengenai strategi berdiplomasi dan juga pelatihan table manner yang sangat penting bagi para calon diplomat kesehatan global" jelas Wiku yang juga Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia.
Digelarnya Pelatihan Diplomasi Kesehatan ini juga sekaligus menjawab instruksi dari Presiden Joko Widodo saat pembukaan Konferensi Internasional dan Table Top Exercise untuk Global Health Security di Istana Negara tahun lalu.
Saat itu Presiden Jokowi menegaskan bahwa untuk mencegah ancaman kesehatan global diperlukan kerja sama lintas praktisi kesehatan, lintas sektor, dan lintas negara.(chi/jpnn)