Indonesia-Australia Perkuat Kerja Sama Transisi Energi dan Ekonomi Hijau
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Susiwijono Moegiarso menerima kunjungan Sekretaris Departemen Perubahan Iklim, Energi, Lingkungan, dan Air Australia, Mr. David Fredericks, di Gedung Ali Wardhana, Selasa (2/7).
Pertemuan tersebut membahas penguatan kerja sama antara kedua negara dalam bidang transisi energi.
Sesmenko Susiwijono mengatakan Australia merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia.
Pada 2023, Investasi Asing Langsung Australia di Indonesia tumbuh sebesar 4,0 persen atau USD 545,2 juta.
"Kami melihat potensi besar dalam mengembangkan proyek percontohan untuk kerja sama transisi energi, khususnya pada daerah terpencil di bawah Program KINETIK Framework,” ungkap Sesmenko.
Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Secretary Fredericks ke Indonesia untuk memperdalam pemahaman mengenai kerja sama yang dapat dilakukan antara Australia dan Indonesia dalam bidang transisi energi.
Selain itu, pertemuan tersebut bertujuan untuk mendapatkan pandangan dari pemangku kepentingan di Indonesia termasuk Kemenko Perekonomian terkait kerja sama yang lebih erat dalam sektor industri dan energi ramah lingkungan serta prioritas investasi antar kedua negara.
“Indonesia dan Australia dapat berkolaborasi lebih erat untuk memenuhi kebutuhan negara ketiga di kawasan melalui pengembangan sektor industri energi ramah lingkungan dan prioritas investasi,” timpal Secretary Fredericks.
Lebih lanjut, Secretary Fredericks juga menyampaikan potensi kolaborasi yang dapat dilakukan di masa depan oleh Pemerintah Australia untuk mendukung Pemerintah Indonesia di bawah kerangka Kemitraan untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur (KINETIK) Framework dalam upaya menuju energi bersih.