Indonesia Belum Mampu Turunkan Angka Kematian Ibu
Menkes berharap hal tersebut bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap upaya penurunan AKI melahirkan seterusnya. Ia mengatakan, hal tersebut juga terus diimbangi dengan pengusahaan tenaga kesehatan dalam jumlah yang memadai terutama tenaga bidan, menyediakan fasilitas pelayanan kesehataan yang terbaik sesuai standar terutama pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar dan pelayanan obsetri neonatal emergensi komprehensif selama 24 jam dan mobilisasi seluruh lapisan masyarakat untuk program perencanaan persalinan dengan pencegahan komplikasi.
"Untuk tahap pertama implementasi, telah ditetapkan 9 provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulsel," ungkapnya.
Berdasarkan SDKI 2012 tercatat rata-rata AKI adalah 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu kelahiran hidup. Hal ini tentu bertentangan dengan target pemerintah yang akan menurunkan AKI hingga 102 per 100 ribu pada 2015 sesuai dengan target MDGs.
Oleh sebab itu, Menkes meminta kepada jajaran pemerintah baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota bersama seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air untuk bekerja keras, bekerja cerdas, dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu 2013-2015. "Agar angka kematian ibu dapat segera kita turunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada 2015", tandas Menkes. (mia)