Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Indonesia Berduka, Seniman Legendaris ini Wafat Pagi Tadi

Jumat, 24 Juni 2016 – 13:43 WIB
Indonesia Berduka, Seniman Legendaris ini Wafat Pagi Tadi - JPNN.COM
Almarhum Tedja Suminar. FOTO : bloghurek

Seringkali, penutup kepala dijadikan identitas oleh seseorang dalam menunjukkan eksistensinya. Lihat saja, bagaimana dengan percaya dirinya, Presiden pertama RI, Soekarno selalu mengenakan peci hitam dalam setiap aktivitasnya. Pun begitu dengan yang dilakukan oleh seniman Tedja Suminar.

Kemana pun pelukis dan sketser itu pergi, topi pet hitam selalu menemani langkahnya. ”Ini yang membuat saya nyaman. Selalu banyak mendatangkan ide kalau pakai topi ini,” katanya sambil terbahak ketika ditemui Jawa Pos belum lama ini.

Dan itu terbukti, entah karena topi atau hal lain, tidak butuh waktu lama bagi Tedja untuk membuat sketsa on the spot, tentang pemain reog yang sedang perform didepannya.

Selain topi, hal yang tidak pernah berubah dari diri seorang Tedja Suminar saat berkarya adalah di bibirnya yang selalu terselip rokok kretek. Hal itu dikatakan oleh putri keduanya Natalini Widhiasi. ”Papi (sebutan untuk Tedja) memang perokok berat. Sudah puluhan tahun. Beliau paling marah kalau diingatkan tentang kebiasannya (merokok),” ujar Lini sapaan akrab Natalini sembari melirik sang ayah.

Merasa agak disudutkan oleh komentar dari sang anak, Tedja tak mau kalah. ”Lha, justru karena rokok inilah aku tetep bisa berkreasi dan sehat. Lihat saja teman seangkatanku yang tidak merokok, wis ora ono kabeh,” ujarnya lagi-lagi dibumbui tawa renyah.

Ya, Tedja Suminar memang unik. Perawakannya yang kecil namun lincah seakan seimbang dengan gaya bicaranya yang blak-blakan. ”Eh, tapi nanti dulu. Merokok itu juga tidak sehat lho. Bagi yang belum merokok mendingan tidak usah mencoba. Nanti gara-gara saya berkata seperti itu, malah banyak yang merokok. Salah besar aku,” lanjutnya sambil menepuk jidat kepalanya.

Kesan akrab langsung terasa saat bertemu dengan salah satu legend sketsa tanah air itu. Bersama dengan Liem Keng dan IPE Ma'roef. Mereka bertiga sempat disebut sebagai maestro dunia sketsa tanah air.

Namun, bukannya jumawa, Tedja malah merendahkan diri. ”Ah, saya tidak tahu apa yang disebut legend. Pakai bahasa sederhana saja lah. Saya ini orang biasa. Bukan siapa-siapa,” tutur pria yang 16 April lalu merayakan ulang tahunnya yang ke 76 tahun tersebut.

Perkembangan dunia seni Indonesia, khususnya sketsa dan lukis tidak bisa dipisahkan dari nama Tedja Suminar. Lebih dari 55 tahun, dengan sangat setia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close