Indonesia Darurat Narkoba, Dorong Pecandu Melapor Direhabilitasi
jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Tingkat penggunaan dan peredaran narkoba di Indonesia sudah mengkhawatirkan. Makanya, Indonesia sudah dinyatakan Darurat Narkoba.
Darurat Narkoba ini bukan hanya sekedar jargon semata, tetapi merupakan bentuk komitmen bersama untuk menyelamatkan pengguna narkoba yang saat ini masih bersembunyi. Komitmen perang mealan narkoba harus didorong mulai dari keluarga.
Salah satu bentuknya adalah melaporkan diri secara sukarela kepada Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) agar memperoleh perawatan atau rehabilitasi. Aksi ini tentu diharapkan dapat menyongsong masa depan yang lebih baik dan tidak kambuh kembali.
Bentuk komitmen ini terungkap pada diseminasi informasi Indonesia Darurat Narkoba melalui Pergelaran Seni Budaya kerja sama BNN dengan Kementerian Pariwisata yang diadakan di Museum Penerangan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur (26/4). Kerja sama tersebut mempersembahkan Pergelaran Seni Budaya “Wayang Kampung Sebelah”.
Persembahan Tari Saphin oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengawali Pergelaran Wayang Kampung Sebelah (WKS) yang dipimpin oleh Dalang Ki DJlitheng Suparman. Dalam penampilannya kali ini berkolaborasi dengan Cak Ribut dan Joko Dewo mengangkat cerita “Narkoba Membawa Derita”.
Penampilan ini melontarkan komentar yang berisi pesan-pesan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan menimpali dialog maupun ungkapan-ungkapan dalang dalam setiap adegan, yang menjadikan pertunjukan wayang segar bagi penonton.
WKS juga menyajikan hal yang menarik untuk disaksikan karena aksinya dikemas dengan ide pertunjukan wayang yang unik dengan mengangkat kisah realitas kehidupan di masyarakat saat ini secara lebih lugas dan bebas, berbeda dari pertunjukan wayang pada umumnya
Ditempat yang sama, dalam pergelaran ini juga menghadirkan Deputi Pencegahan BNN, DR. Antar MT. Sianturi; Deputi Rehabilitasi BNN, Dr. Diah Setia Utami dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, I Gde Pitana sebagai narasumber.