Indonesia Dorong 4 Strategi Penguatan Kerja Sama Antar-Kepala Daerah BIMP-EAGA
jpnn.com, KINABALU - Indonesia mendorong empat strategi penguatan kerja sama antar-kepala daerah BIMP-EAGA
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Gorontalo Moh. Rudy Salahuddin yang memimpin Delegasi Indonesia pada pertemuan ke-6 Chief Ministers, Governors, and Local Governments’ Forum (CMGLF) Kerja Sama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) di Kota Kinabalu, Malaysia, Rabu (16/10).
Forum CMGLF ke-6 itu membahas peran daerah, peluang kerja sama, dan investasi.
Para kepala daerah juga berpartisipasi aktif dalam diskusi, antara lain pada topik ASEAN Smart Cities dan ASEAN Sustainable Urban Strategy, program ADB untuk daerah, serta peran daerah dalam implementasi studi koridor ekonomi BIMP-EAGA.
Pj Gubernur Rudi sebagai ketua Delegasi Indonesia menyampaikan transformasi teknologi diperlukan dalam mengembangkan ekonomi digital untuk membuka potensi pertumbuhan ekonomi di kawasan.
Pada 2023, ekonomi digital ASEAN mencapai puncaknya yakni sekitar USD 218 miliar dalam bentuk gross merchandise value, dan diproyeksikan akan mencapai USD 1 triliun pada 2030.
“Dengan aset pengguna internet yang besar, kami telah menginisiasi Strategi Nasional Ekonomi Digital 2030 yang terdiri dari pilar infrastruktur, SDM, iklim usaha dan keamanan siber, riset inovasi, pendanaan/investasi, serta kebijakan/regulasi,” kata Pj Gubernur Rudi dalam keterangan resminya, Minggu (20/10).
Dari nilai USD 1 triliun tersebut masih berpotensi meningkat dua kali lipat lagi menjadi USD 2 triliun dengan ditandatanganinya ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).