Indonesia Dukung Pembahasan Pola Kerja Baru dari Anggota G20
jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan digitalisasi dan dampak pandemi Covid-19 telah menciptakan double disruption terhadap ekosistem ketenagakerjaan.
Indonesia bersama negara-negara G20 terus berupaya mencari formulasi pedoman yang tepat agar sektor ketenagakerjaan mampu mengimbangi disrupsi tersebut.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi dalam paparannya pada pembukaan pertemuan G20 Second Employment Working Group (EWG) secara virtual di Jakarta, Kamis (15/4) malam mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kemnaker memiliki beberapa strategi dalam mengatasi tantangan era digitalisasi.
Dia menjelaskan di antaranya adalah mengurangi kesenjangan sosial antara usaha besar dan usaha kecil menengah.
Menurut Anwar, UMKM perlu beralih ke dalam bentuk kewirausahaan berbasis inovasi digital fabrication/talent hub serta memprioritaskan masyarakat yang rentan seperti pengangguran, kelompok NEET (not in employment education training), penyandang disabilitas, pemuda dan wanita yang membutuhkan perlindungan sosial dan insentif lebih banyak.
Dia menambahkan para era digital saat ini, terdapat peluang bagi pemerintah dalam mengembangkan daya saing pekerja agar mampu berkarya dan menguasai dunia digital.
Hal ini diperlukan karena perkembangan digitalisasi dan dampak pandemi Covid-19 telah menciptakan double disruption terhadap ekosistem ketenagakerjaan.
Menurut Anwar, berbagai langkah-langkah diambil pemerintah dalam memanfaatkan peluang ini.