Indonesia is the Sleeping Giant
jpnn.com - PB PGI (Persatuan Golf Indonesia) sebagai induk olahraga golf mencanangkan tahun ini sebagai bagian dari kebangkitan dunia golf tanah air. Berbagai upaya akan dilakukan oleh organisasi yang diketuai Murdaya Widyawimarta Po tersebut.
Di antaranya dengan menjalankan program pembinaan dan kegiatan ke daerah-daerah. Selama April sampai Mei lalu misalnya, PGI melakukan National Development Program ke Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Papua.
“Kami sudah menginformasikan kegiatan ini kepada seluruh provinsi,sedangkan jadwal kunjungan disesuaikan dengan permintaan dari masing-masing daerah. Kami harap semua daerah dapat pro aktif menanggapi program ini karena Pengprov hanya perlu menyediakan lokasi pelatihan saja. Biaya pelatih ditanggung oleh PB PGI,” kata Christine Wiradinata, Sekjen PB PGI.
Dalam setiap kunjungan tersebut, Dading Soetarso (Ketua Bidang Pembinaan Pemula) didampingi oleh Peter Bailey, salah satu pelatih asing dari Inggris yang direkrut oleh Murdaya.
Selain itu, PB PGI saat ini juga memberikan fasilitas kepada setiap pengprov untuk mengirimkan dua atlet dan seorang pelatih untuk mendapatkan pelatihan dari pelatih bertaraf internasional di Jakarta selama satu minggu.
Murdaya juga merekrut David Milne dan Lawrie Montague dari Australia. Kedua pelatih ini memiliki banyak pengalaman menangani atlet-atlet berprestasi, termasuk menangani tim nasional Indonesia sebelumnya. Kedua pelatih itu fokus mempersiapkan tim nasional untuk menghadapi berbagai kompetisi internasional.
Salah satu yang tengah menjadi fokus saat ini adalah persiapan PON (Pekan Olahraga Nasional) yang akan diselenggarakan September mendatang. Pada gelaran rutin tersebut Murdaya menekankan pentingnya fairplay. DIrinya bahkan menyebut tak segan-segan memberikan sanksi keras kepada siapapun yang bermain curang.
“Semua aturan sudah jelas, fairplay harga mati! Kita harus menjadi orang yang bisa dibanggakan. Tiap atlet dan juga pengprov pasti ingin menang. Tapi jangan lupa bahwa golf adalah gentleman sport. Jadi jangan main-main dengan fairplay,” tegas Murdaya Po.