Indonesia Merasa Dipermainkan Bank Terbesar AS
’’Kejadiannya berkali-kali. JP Morgan juga sudah diingatkan, tapi masih meneruskan,’’ tegas Scenaider.
Roy C. Smith, profesor keuangan dan manajemen dari New York University, mengungkapkan, JPMorgan tidak akan dirugikan atas kebijakan Indonesia.
Kepada Reuters, Smith menuturkan, justru Indonesia yang telah membuat kesalahan. Menurut dia, Indonesia justru lebih membutuhkan dukungan JPMorgan.
Dia menambahkan, sejak 2003, bank global telah mengubah cara mereka menampilkan riset setelah regulator AS menerapkan batasan yang tegas antara analis dan banker.
Regulator tersebut juga mencegah konflik kepentingan yang memengaruhi riset.
Konflik kepentingan semacam JPMorgan vs Indonesia juga terjadi sebelumnya.
Meski tidak seterang-terangan kasus Indonesia, Morgan Stanley pernah berhadapan dengan Tiongkok dan Banco Santander dengan pemerintah Brasil.
Kepada Reuters, juru bicara JPMorgan menjelaskan, kebijakan Indonesia tidak membawa dampak besar kepada kliennya.