Indonesia Serukan Pencabutan Sanksi Bagi Myanmar
Selasa, 03 April 2012 – 14:01 WIB
Phnom Penh--Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) sela yang berlangsung aman dan demokratis di negara Myanmar mendapatkan sambutan positif dari para Menlu negara-negara ASEAN, yang sedang mengikuti KTT ASEAN ke-20 di Phnom Penh, Kamboja, 2-4 April ini. Mereka memandang, dengan perkembangan tahapan demokratisasi yang sangat pesat itu, Myanmar layak mendapat apresiasi dalam bentuk pencabutan sanksi masyarakat internasional, khususnya dari Eropa dan Amerika Serikat. "Indonesia menyatakan, kalau sekedar seruan seperti itu sudah diutarakan, sudah disampaikan bertahun-tahun. Sekarang bagaimana kita bergerak dari semata seruan menjadi sesuatu langkah yang konkrit, yang nyata," kata Menlu Marty Natalegawa kepada pers Indonesia, di Hotal Royal Palace, Phnom Penh, Kamboja, Selasa pagi (3/4).
Sebagaimana diketahui, dalam Pemilu sela yang memperebutkan 45 kursi di parlemen nasional dan dewan-dewan daerah, Minggu (1/4) lalu, partai opsisi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin tokoh oposisi Aung San Suu Kyi memenangkan kursi parlemen pertamanya dengan mengumpulkan 85 persen suara di sebuah daerah pemilihan di wilayah selatan Yangon. Partai oposisi Liga Nasional NLD memperoleh 43 dari 44 kursi legislatif yang mereka ikuti. Aung San Suu Kyi menyebut, hasil pemilu itu sebagai kemenangan rakyat yang beranggapan mereka harus terlibat dalam proses politik negara. Ia juga mengungkapkan harapannya agar kemenangan ini menjadi awal era baru di mana rakyat memainkan peranan besar dalam masalah politik.
Menlu Marty Natalegawa mengungkapkan, betapa sangat mendasarnya perubahan yang terjadi di Myanmar selama satu tahun terakhir ini."Sepanjang tahun lalu, Indonesia selaku Ketua ASEAN bekerja keras untuk menciptakan kondisi yang kondusif agar proses demokratisasi di Myanmar benar-benar menjadi sesuatu yang tidak bisa dimundurkan kembali. Melalui berbagai upaya kita melihat perubahan dinamika mengenai masalah Myanmar ini, sudah bisa dikatakan semakin berkurang, yang dulu selalu menjadi beban dalam setiap penyelenggaraan KTT ASEAN karena selalu menjadi sorotan internasional secara negatif," paparnya.
Phnom Penh--Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) sela yang berlangsung aman dan demokratis di negara Myanmar mendapatkan sambutan positif dari
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
BERITA LAINNYA
- Asia Oceania
Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
Kamis, 28 November 2024 – 10:03 WIB - Timur Tengah
Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
Kamis, 28 November 2024 – 08:10 WIB - Asia Oceania
BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
Selasa, 26 November 2024 – 17:39 WIB - Asia Oceania
Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
Selasa, 26 November 2024 – 14:18 WIB
BERITA TERPOPULER
- Sepak Bola
Reaksi Bojan Hodak Melihat Persib Bandung Imbang Melawan Port FC, Puas atau Kecewa?
Jumat, 29 November 2024 – 05:44 WIB - Sepak Bola
Begini Syarat Persib Bandung Lulus ke 16 Besar AFC Champions League 2
Jumat, 29 November 2024 – 06:15 WIB - Pilkada
Real Count Pilkada Purwakarta 2024: Anne Ratna Mustika Berat, Lihat Itu Aksi Dedi Mulyadi
Jumat, 29 November 2024 – 08:25 WIB - Kriminal
Kisah Cewek Brasil Dideportasi Gegara Jadi PSK: Pengacara, Pasang Tarif Wikwik Sebegini
Jumat, 29 November 2024 – 09:22 WIB - Dahlan Iskan
Kalah Cantik
Jumat, 29 November 2024 – 08:37 WIB