Indonesia Susul Tiongkok dan India
Sebelumnya, ekonom Bank Dunia Ndiame Diop juga mengakui besarnya potensi ekonomi Indonesia. Menurut dia, dengan kekayaan sumber daya alam, besarnya populasi, dan tingginya daya beli domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini di kisaran 5-6 persen sebenarnya terlalu rendah. "Jika potensinya dioptimalkan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 7,8 atau bahkan 9 persen," ujarnya.
Fauzi mengakui, potensi ekonomi Indonesia tidak bisa tumbuh optimal karena terhambat beberapa kendala seperti minimnya infrastruktur serta perizinan dan birokrasi investasi yang belum bagus yang memicu ekonomi biaya tinggi (high cost economy.
"Dengan proyeksi yang lebih moderat, ekonomi Indonesia mungkin belum bisa mencapai posisi 6 besar pada 2030, tapi tetap bisa masuk posisi 8 dengan PDB USD 4,7 triliun. Tapi,jika pemerintah memberikan extra effort (uopaya ekstra) untuk membenahi iklim investasi, Indonesia bisa mencapai posisi 6 (pada 2030)," jelasnya.
Pemerintah Indonesia juga cukup optimistis. Dalam roadmap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana, pemerintah menargetkan Indonesia bisa masuk jajaran 10 besar ekonomi dunia pada 2025.
"Syaratnya, periode 2015-2025, ekonomi Indonesia harus tumbuh 7-8 persen per tahun," ujarnya. (owi)
Peringkat Negara Berdasar PDB
Posisi 2012 2030
1 AS Tiongkok
2 Tiongkok AS
3 Jepang India
4 Jerman Jepang
5 Perancis Jerman
6 Inggris Brazil
7 Brazil Inggris
8 Rusia Perancis
9 Italia Indonesia
10 India Rusia
Catatan: Pada 2012, Indonesia di peringkat 16