Jumat, 27 Mei 2016 – 00:00 WIB
Indonesia tampaknya menerima penjelasan Pemerintah Australia mengenai pernyataan kontrovesial Barnaby Joyce yang mengkaitkan antara larangan ternak hidup dengan penyelundupan manusia ke Australia, dengan mengatakan pernyataan dari dari PM Malcolm Turnbull dan Julie Bishop sudah 'jelas'.
Indonesia tampaknya telah menerima penjelasan Pemerintah tentang pernyataan kontroversial Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce yang menghubungkan larangan ekspor langsung dengan perdagangan penyelundupan manusia.
Pemerintah Australia menghabiskan hari ke-18 pada masa kampanye Pemilu Federal ini untuk berusaha membatasi dampak dari pernyataan Barnaby Joyce, terkait keputusan mantan pemerintah Buruh untuk menghentikan ekspor langsung ke Indonesia dengan kenaikan kedatangan pencari suaka.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull menolak komentar kontroversial itu dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop kemudian menghubungi Pemerintah Indonesia untuk mengklarifikasi pernyataan Barnaby Joyce tersebut.
Ditanya apakah menurut dia komentar itu akan merusak hubungan Australia dengan Indonesia, dia berkata: "Tidak akan."
"Kami memiliki hubungan kerja yang sangat baik dengan Indonesia. Komentar Wakil Perdana Menteri telah diklarifikasi dan kami bekerja sangat erat dengan Indonesia, kami bekerja sama dengan mereka karena negara kita berdua berusaha untuk memberantas perdagangan penyelundupan manusia," kata Bishop.
Seorang juru bicara untuk Menlu Bishop mengatakan kepada ABC Ia "pihaknya telah berkomunikasi dengan Duta Besar Australia di Jakarta, dan secara langsung dengan Menteri Luar Negeri Indonesia".
Dalam pernyataan singkatnya sore ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan komentar dari Perdana Menteri dan Julie Bishop sudah "jelas".
PM Malcolm Turnbull dan wakil pemimpinnya, yang hadir berdampingan dalam kampanye di Rockhampton hari ini, berusaha sebaik mungkin untuk menghindar dari topik Barnaby Joyce yang menyalahkan kapal-kapal di Indonesia.
Perdana Menteri menekankan bahwa "tidak ada kaitan antara Pemerintah Indonesia dan penyelundupan manusia" dan memuji Presiden Joko Widodo sebagai "pemimpin inspirasional".
"Satu-satunya titik yang saya ingin tekankan adalah bahwa kerjasama Kita dengan Indonesia dalam hal menghentikan penyelundupan orang sangat, sangat kuat," kata Turnbull.
"Mereka memiliki komitmen yang sama seperti kita untuk menghentikan perdagangan penyelundupan manusia,"
Barnaby Joyce berulang kali berusaha untuk mengklarifikasi komentarnya, dan mengatakan Ia tidak mengatakan Indonesia mulai "mengirim orang-orang menyebrang(ke Australia)" ketika larangan ekspor diberlakukan pada tahun 2011.
"Apa yang saya katakan adalah cukup jelas. kalau pada dasarnya kita sudah punya 14.000 orang yang datang melalui kapal. Dan 40.000 orang lainya datang setelah itu," katanya kepada wartawan.
"Tapi Anda tidak bisa menyelesaikan masalah pendatang ilegal dengan menciptakan masalah yang lain, yakni melarang perdagangan ternak hidup,"
Tapi Pemimpin Oposisi, Bill Shorten mengatakan kalau itu bukan penjelasan yang cukup baik.
"Barnaby Joyce terlalu diberi kebebasan dan berbahaya. Dan apakah Turnbull serius meminta masyarakat Australia untuk memberikan suara mereka untuk Barnaby Joyce sebagai Wakil Perdana Menteri?" katanya saat berkampanye di Darwin.
Mantan menteri luar negeri Indonesia, Marty Natalegawa, yang menjabat ketika larangan ekspor ternak hidup diberlakukan Australia pada tahun 2011, menyebut pernyataan Joyce "cacat secara mendasar" dan "terang-terangan palsu".
"Yang paling mungkin, pernyataan ini mewakili subyek yang over-analisis. Lebih buruk lagi, sangat mengejutkan jika menunjuk Pemerintah Indonesia telah menempatkan para pencari suaka yang tidak bersalah dalam perjalanan yang membahayakan keselamatan dan nyawa mereka menuju suatu titik, "katanya dalam sebuah pernyataan.
Barnaby Joyce ikut dalam debat pemimpin regional yang diselenggarakan ABCdi Goulburn pada Rabu malam, dimana dia tampil dengan tokoh Partai Buruh, Joel Fitzgibbon dan Pemimpin Partai Hijau, Richard Di Natale.
Ketika ditanya mengenai isu ternak hidup, Joyce mengatakan Australia telah menjadi salah satu pemasok terbesar daging sapi ke Indonesia pada tahun 2011, ketika Pemerintahan Gillard memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor hewan ternak hidup ke Indonesia menyusul program investgasi ABC, Four Corners menyelidiki kekejaman terhadap ternak sapi asal Australia yang dilakukan di Indonesia.