Perkumpulan Kader Bangsa Memetakan Dampak Besar Covid-19 di Indonesia
Subhan Setowara, aktivis kepemudaan dan pluralisme dari Muhammadiyah Malang menyatakan problem ketidaksigapan institusi pemerintah bukan hanya dihadapi oleh Indonesia.
Negara-negara lain, bahkan negara besar sekalipun, terlihat pontang-panting menghadapi pandemi Covid-19.
“Kita jangan hanya mengkritik tapi lihat secara objektif. Justru akibat krisis ini maka ada banyak perbaikan dalam institusi pemerintah. Pastinya butuh waktu. Tapi saya saksikan di sejumlah sektor pemerintah sudah cepat dalam merespons dan mengantisipasi, misalnya kebijakan isolasi bagi pendatang," ujar Subhan, tokoh anak muda asal NTT ini.
Berly, pengajar ekonomi Universitas Indonesia menyatakan pentingnya unsur pemerintah dan unsur masyarakat sipil untuk belajar dari bagaimana kita sebagai bangsa menghadapi situasi krisis.
“Berbagai situasi hari ini menjadi catatan bagi kita semua dalam merencanakan Indonesia yang lebih baik dan solid ke depannya," ujar Berly.
Meskipun banyak pro dan kontra, keseluruh pembicara dan partisipan diskusi mengajak masyarakat untuk bersatu dan menjalankan imbauan pemerintah.
"Penting bagi kita sebagai masyarakat untuk mematuhi segala imbauan dan memercayakan penanganan pandemi pada pemerintah. Posisi negara dan masyarakat tidak harus dinilai secara oposisional, namun juga kemitraan atau partnership, itulah demokrasi yang sehat," tutur Dimas.
Perkumpulan Kader Bangsa akan melakukan diskusi online secara reguler. Mempertemukan berbagai perwakilan tokoh muda dan kalangan masyarakat sipil dari seluruh Indonesia membahas berbagai isu-isu nasional.