Perkumpulan Kader Bangsa Memetakan Dampak Besar Covid-19 di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Perkumpulan Kader Bangsa menggelar diskusi online dengan tema "Pandemi Covid-19 dan Implikasi Sosial, Ekonomi dan Politik".
Dalam diskusi ini diundang narasumber masyarakat sipil yang berasal dari berbagai daerah dari Aceh sampai Papua.
Mereka adalah intelektual publik, akademisi, aktivis dan pegiat sosial kemasyarakatan.
Di antaranya antropolog T. Kemal Fasya dari Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe; pengamat bisnis dan ekonomi Palacheta Subianto dari Focal Point Institute, Medan, ekonom UI Berly Martawardaya, dan peneliti Hubungan Internasional Shiska Prabawaningtyas dari Universitas Paramadina Jakarta.
Kemudian Mohammad Nuruzzaman dari GP Ansor NU yang juga pengajar Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon; pakar kebijakan publik dari UGM Yogyakarta, Bayu Dardias, pengamat politik Airlangga Pribadi dari Universitas Airlangga, Surabaya; aktivis pluralisme M. Subhan Setowara, Universitas Muhammadiyah, Malang, pengamat komunikasi, Ni Made Ras Amanda, Universitas Udayana, Bali, dan pengamat pemerintahan, Edward Wimon Kocu, Universitas Cendrawasih, Jayapura.
Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho mengatakan diskusi ini bertujuan untuk membahas dan memetakan permasalahan bangsa di tengah pandemi dan tantangan ke depan pasca berakhirnya wabah COVID-19 di Indonesia.
"Setelah pandemi dunia tidak akan sama dengan sebelumnya. Sehingga penting bagi para akademisi dan intelektual publik sebagai kekuatan masyarakat sipil untuk bisa mengevaluasi dan memetakan apa yang terjadi hari ini. Kemudian, membuat catatan untuk proyeksi menghadapi kemungkinan tantangan Indonesia ke depan. Untuk awal ini diskusi kita secara umum meliputi isu sosial, politik, dan ekonomi," kata Dimas sebagai pengantar diskusi.
Dari diskusi diperoleh masukan dan kritikan terhadap kinerja dan respons pemerintah menghadapi pandemi.