Indonesia Tunjukan Aksi Kurangi Sampah Plastik di COP24
Menurut Rosa Vivien Kota Banjarmasin adalah pelopor dalam melarang penggunaan kantong plastik di ritel modern, yang dimulai 1 Juni 2016 dan berhasil mengurangi sampah kantong plastik yang dihasilkan oleh 52 juta lembar per bulan dan dalam proses yang diikuti oleh beberapa kota.
Tindakan nyata selanjutnya, dikatakan Rosa Vivien menginisiasi dan mendukung pembangunan Bank Sampah. Saat ini Indonesia memiliki lebih dari 5.000 bank sampah yang melibatkan masyarakat untuk mengurangi sampah dari sumbernya.
“Di Indonesia Bank sampah mengambil peran penting dalam pengurangan sampah plastik dan juga sebagai titik pengumpulan utama untuk menerapkan tanggung jawab produsen dalam mengurangi sampah hasil produksinya untuk mencapai Circular Economy serta memberikan perkembangan terkini tentang mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia”, katanya.
Kirana Pritasari, Direktur Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan yang juga hadir dalam talkshow ini menyatakan permasalahan sampah berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat.
“Dari sampah-sampah tersebut, seseorang bisa tertular penyakit secara langsung dan tidak langsung”, kata Kirana.
Talkshow ini diselenggarakan untuk mempromosikan kontribusi Indonesia dalam mengurangi sampah plastik, terutama memerangi sampah plastik di laut dari kegiatan berbasis lahan serta memitigasi perubahan iklim.
Talkshow ini juga menjadi tindak lanjut dari kampanye nasional Pemerintah Indonesia dalam memerangi sampah plastik dengan tagline “Kendalikan Smapah Plastik” yang mendukung Program Kamapaye Lingkungan dari UN Environment yang mengangkat masalah ini sebagai tema untuk Hari Lingkungan Dunia 2018 "Beat Plastic Pollution”. (adv/jpnn)