Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Indonesian Card Artists, Pengembang Skill Unik Card Flourish

Belajar Otodidak, Juara di Kompetisi Dunia

Jumat, 01 Agustus 2014 – 17:29 WIB
Indonesian Card Artists, Pengembang Skill Unik Card Flourish - JPNN.COM
Foto: Jawa Pos

’’Awalnya saya nggak pernah nyangka skill ini bisa jadi profesi. Yang makin bikin bangga itu ketika mengikuti kontes card flourish dan berhasil juara,’’ ungkapnya.

Soal prestasi, anggota ICA boleh berbangga. Beberapa anggota sudah meraih penghargaan tingkat internasional. Abie pernah menjadi juara tunggal kompetisi foto aksi card flourisher yang diadakan illusionist.com, salah satu web magic terkemuka di dunia.

Ketika itu, dia melakukan aksi andalannya, spring. Yaitu, mengayun kartu sedemikian rupa di udara sehingga membentuk visual yang menawan tanpa ada kartu yang terjatuh. Pemuda yang juga seorang skateboarder itu juga menjuarai Indonesian Cardistry Contest 2009.

Sang ketua ICA, Rama Dimasatria, pada 2011 menjuarai Cardistry Death Match yang diikuti 32 cardist dari seluruh dunia. Jurinya merupakan tiga cardist internasional ternama. ’’Sistemnya seperti Piala Dunia. Dua peserta saling diadu. Setiap ronde punya tema. Misalnya, 30 second, 60 second, atau one take no edit video,’’ tutur Rama. Kebanyakan kompetisi cardistry dilakukan dengan mengirimkan video.

Yang mendapat nilai lebih tinggi maju ke ronde berikutnya. Setelah melalui lima ronde, Rama berhasil juara. Dia mengalahkan cardist-cardist ternama dari berbagai negara seperti Ladislas Toubart, Tobias Levin, dan Bizau Vasile. Sebagai juara, pada kompetisi berikutnya pada 2013, Rama didapuk menjadi salah seorang juri.

Belajar card flourish tidaklah sulit. Rama maupun Abie yang bisa dibilang sebagai dedengkot card flourish di Indonesia mengungkapkan, asalkan fokus dan suka, dalam hitungan jam, seseorang sudah bisa menguasai dasar teknik meliuk-liukkan kartu. Itulah yang juga dirasakan April Nursafitri.

Dari semula tidak pernah bermain kartu, ketika ditantang teman untuk mempelajari satu teknik card flourish, dia bisa melakukannya dalam waktu setengah jam.

’’Kali pertama belajar one handed cut. Dari situ, langsung tertarik dan penasaran mencoba move-move lainnya,’’ kata perempuan 25 tahun tersebut.

DENGAN keterampilan tinggi, tumpukan kartu bisa menjadi bahan tontonan menarik dan memukau. Indonesian Card Artist berusaha memopulerkan card flourish,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close