Indra Terapkan Sistem Promdeg Seleksi Pemain Timnas U-22
jpnn.com, JAKARTA - Pelatih Timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri menerapkan sistem promosi dan degradasi (promdeg) dalam seleksi pemain.
Setelah latihan game internal kemarin di Lapangan A, Senayan, Jakarta kemarin (12/1), ada tiga nama yang diumumkan terdegradasi, yakni kiper Hilman Syah (PSM Makassar), gelandang Dalmiansyah Matutu (Arema FC), dan Yoga Pratama (PSIM Jogjakarta).
Ada yang degradasi, maka ada yang promosi. Tiga nama yang promosi adalah kiper Nadeo Argawinata (Borneo FC) serta dua gelandang lain Jayus Haryono (Arema FC) dan M. Syafril Lestaluhu (Persib U-19).
Indra menjelaskan, ketika pemain yang terdegradasi dinilai kurang bersaing untuk menjadi yang terbaik pada posisinya. ’’Mereka dipulangkan. Tapi, bukan berarti tidak bisa dipanggil lagi. Kami akan tetap memantau dari latihan yang dilakukan bersama klub,’’ paparnya.
Pergantian itu tidak hanya berdasarkan hasil game internal kemarin. ’’Ada empat kriteria penilaian, yakni kemampuan skill, fisik, taktikal kecerdasan, dan mental. Itu juga ditambah hasil kesehatan, fisioterapi, dan psikotes. Jadi, tidak terlalu sulit sebenarnya untuk menentukan siapa yang lanjut,’’ papar pria 55 tahun tersebut.
Mulai Senin (14/11), tiga pemain yang promosi akan ikut berlatih. Sama dengan pemain lain, ketiganya harus mampu langsung beradaptasi dan berharap tidak terdegradasi.
Dalam latihan kemarin, Dimas Drajad (PS Tira) dan Sani Rizki Fauzi (Bhayangkara FC) tampil cemerlang. Berada dalam satu tim bersama beberapa pemain reguler di timnas seperti Hanif Sjahbandi dan Osvaldo Haay, Dimas serta Sani mampu menunjukkan dominasi. Ketenangan serta kecerdasan membaca permainan terlihat jelas. Bahkan, Dimas mencetak satu gol dari assist Sani.
Indra pun tidak menampik bahwa kedua pemain itu cukup mengesankan. Tapi, dia enggan mengomentarinya secara langsung. ’’Ya, memang ada beberapa pemain yang cukup mengejutkan, tapi saya tidak bisa menilai per individu di sini dan mengumbarnya di media,’’ terangnya.