Industri Mebel Garap Pasar Afrika Lewat Timur Tengah
jpnn.com - SURABAYA – Pelaku industri mebel akan menjadikan Timur Tengah sebagai pinu masuk guna penetrasi ke pasar Afrika. Sebab, sejumlah negara di Timteng termasuk kawasan bebas perdagangan.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Abdul Sobur menyatakan, salah satu negara yang berpotensi menjadi penghubung produk mebel Indonesia ke Afrika adalah Qatar. Negara itu memang menerapkan tarif nol persen untuk bea masuk dan bea keluar produk mebel.
’’Jika masuk secara langsung ke negara-negara Afrika, masih terkena bea masuk. Jadi, kami berharap segera ada perjanjian dagang antara Indonesia ke negara-negara di Afrika,’’ tutur Sobur kemarin.
Afrika sangat potensial menjadi pasar karena permintaan mebel cukup tinggi. Selain itu, bahan baku mebel di kawasan tersebut tidak melimpah seperti Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
’’Kontribusinya diharapkan bisa membesar untuk pasar Timteng, termasuk Afrika. Sebab, permintaan di Eropa sebagai pasar terbesar mebel bagi Indonesia trennya menurun karena kondisi ekonomi Eropa masih belum pulih,’’ katanya.
Eropa dan Amerika Serikat masih mendominasi permintaan mebel dari Indonesia dengan total 65 persen. Adapun kontribusi ekspor mebel Indonesia ke pasar Timur Tengah, termasuk Afrika, baru mencapai 12 persen. Setidaknya tahun ini kontribusi ekspor mebel RI diharapkan bisa mencapai 15 persen. (vir/jos/jpnn)