Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Info Terkini dari Kombes Pol Artanto Soal Kasus Mahasiswi Tewas Tergantung di Rumah

Jumat, 14 Agustus 2020 – 22:42 WIB
Info Terkini dari Kombes Pol Artanto Soal Kasus Mahasiswi Tewas Tergantung di Rumah - JPNN.COM
Pria berinisial R dihadirkan dalam konferensi pers kasus mahasiswi yang tewas tergantung di ventilasi rumah, di Mapolresta Mataram, NTB, Jumat (14/8/2020). Foto: ANTARA/Dhimas B.P.

jpnn.com, MATARAM - Polisi mengungkap motif pria berinisial R, 22, nekat membunuh kekasihnya LNS dengan skenario gantung diri di ventilasi rumah kawasan Perumahan Royal Mataram, Nusa Tenggara Barat, karena persoalan hamil. 

Fakta terbaru adalah sebelum pembunuhan sadis itu terjadi, tersangka ternyata sempat mengajak korban melakukan hubungan layaknya suami istri.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto dalam konferensi persnya di Mapolresta Mataram, Jumat, menjelaskan, persoalan hamil itu yang kemudian memicu pertengkaran antara keduanya.

"Tersangka kemudian mencekik korban hingga lemas tidak berdaya. Tersangka yang panik kemudian mengambil skenario gantung diri," kata Artanto.

Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa, secara lengkap menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/7) lalu, dua hari sebelum jasad LNS ditemukan tergantung di ventilasi rumah tersangka R.

Ketika itu, Kamis (23/7) sore, berawal dari tersangka yang dihubungi korban. Melalui sambungan teleponnya, korban meminta untuk bertemu membicarakan soal kehamilannya.

"Kalau tidak mau ketemu, korban mengancam akan memberitahukan kehamilannya kepada orang tua tersangka," kata Kadek Adi.

Karena mendapat ancaman demikian, akhirnya mereka bertemu di lokasi kejadian. Permasalahan hamil pun dibacarakan. Bahkan mereka sempat berhubungan badan.

Polisi mengungkap motif pria berinisial R, 22, nekat membunuh kekasihnya LNS dengan skenario gantung diri di ventilasi rumah kawasan Perumahan Royal Mataram, Nusa Tenggara Barat, karena persoalan hamil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News