Ingat, Airlangga Hanya Sampai 2019 Bukan 2022
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Wisnu Suhardono mengatakan dinamika yang terjadi dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Golkar mengenai soal masa bakti jabatan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
"Namanya munaslub ya munaslub. Kita mendukung dan mengusung memilih AH (Airlangga Hartarto) sebagai Ketum Golkar Periode 2017-2019," kata Wisnu di JCC Senayan.
Menurut dia, digelarnya musyawarah nasional luar biasa itu adalah untuk melanjutkan masa jabatan periode yang tersisa dua tahun lagi. S
ebab, Airlangga dipilih jadi ketua umum melanjutkan masa bakti Setya Novanto yakni 2014-2019.
"Iya dong (hanya sampai 2019). Kan munaslub melanjutkan periode yang sisa, kita kan ikut aturan saja. Nanti ada perkembangan lain (2017-2022) ya kita bicarakan dalam rapimnas, tapi yang namanya munaslub ya melanjutkan sisa periode hasil Munas 2016," ujarnya.
Kemudian, Wisnu mengatakan beberapa DPD yang konsisten supaya Airlangga memimpin hanya sampai 2019 antara lain Papua, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sementara, DPD lainnya memiliki pendapat yang berbeda. Ada yang ingin Airlangga sampai periode 2022.
"Sultra bersayap, Bali agak-agak bersayap, Jabar (Jawa Barat) gak nyebut periode, malah Jabar dia tidak enak kan Dedi Mulyadi lagi ada nunggu rekomendasi (bakal calon Gubernur Jabar), terus Kepri bersayap. Kit mah enggak, konsisten definisi saja," imbuhnya.
Sementara Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie mengatakan dari struktur selama ini yang dilakukan DPP Golkar mulai rapat pleno, rapimnas hanya bertujuan pergantian melanjutkan masa jabatan yang lalu sampai 2019.
"Tentu munas sebagai pengambil keputusan tertinggi saja, dan perubahan usulan baik dari DPP maupun rapimnas. Jadi, kalau itu kita lakukan masa bisa lakukan untuk mengubahnya sampai 2020, 2021 dan 2022. Jadi lima tahun, tapi struktur seperti itu," kata pria yang kerap disapa Ical tersebut.