Ingat Anas, Shangrila dan Lijiang
Oleh Dahlan IskanSenin, 17 Desember 2018 – 06:06 WIB
Saya pun mengeluarkan uang sapu jagat: 100.000-an.
Kali ini mereka tidak kaget lagi. Justru tertawa ngakak. Saling tuding. Di antara mereka. Saling ejek.
Begitulah.
Saya permisi mau tidur. Satu bungkus kuaci diserahkan. Untuk saya bawa. Masih ditambah apel, jeruk dan apel-apelan sebesar bola bekel yang renyah itu. Satu kresek.
Tidak mungkin saya mengalami itu. Di hotel bintang empat sungguhan.(***)