Ingat, Jokowi Pasti Malu Berpidato di Acara Resmi Bareng Tersangka Korupsi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Arief Poyuono mengharapkan Setya Novanto (Setnov) secara legawa mengundurkan diri dari posisi ketua DPR. Pasalnya, status tersangka korupsi yang disandang ketua umum Golkar tentu berpengaruh pada citra DPR.
"Demi muruah DPR dan rakyat Indonesia, Setnov harus mundur," kata Arief di Jakarta, Selasa (18/7).
Dia mengatakan, DPR merupakan lembaga terhormat. Karena itu, tak semestinya lembaga negara yang terhormat dipimpin tersangka korupsi.
Arief pun menyarankan ke Setnov agar segera mundur dari posisi ketua DPR. Sebab, muruah dan citra DPR tentu lebih penting ketimbang posisi Setnov di pucuk pimpinan lembaga legislatif itu.
"Atau dimundurkan sebagai ketua DPR. Jika tidak mundur maka muruah legislatif yang terhormat akan tambah hancur dan secara etika sudah tidak pantas lagi menyuarakan suara rakyat," tuturnya.
Anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu menambahkan, pada 16 Agustus mendatang Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan pidato kenegaraan di DPR. Menurut Arief, tentu Presiden Jokowi tak akan mau berpidato di acara kenegaraan yang dipimpin oleh tersangka korupsi.
"Sangat memalukan Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan ketua DPR yang berstatus tersangka. Setnov harus legawa dan menjaga muruah lembaganya seperti ketika kasus Papa Minta Saham," tambah Arief.(fat/jpnn)