Ingat Kopi, Ingat Toraja
jpnn.com, TANA TORAJA - Ingat kopi, ingat Toraja. Itulah pesan utama Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae di Festival Kopi dan Kuliner 2017, kawasan Agrowisata Pango-Pango, Sabtu (26/8).
Lewat kopi, Bupati Nicodemus ingin mengubah image Toraja dari kesan mengerikan ke wisata yang menyenangkan.
“Saya ingin ubah image Toraja dari mengerikan ke menyenangkan. Wisatanya tak hanya masuk ke gua kuburan. Ada juga wisata kopi yang menyenangkan,” ungkap Bupati Nicodemus, Sabtu (26/8).
Nicodemus menggaransi, siapapun pasti happy saat berwisata kopi di Toraja. Panoramanya sangat keren. Daerahnya dikelilingi banyak bukit dan gunung berketinggian 1700 mdpl. Di ketinggian seperti ini, udara sejuk dijamin bakal setia menyapa setiap tamu.
Citarasanya? Sudah diakui dunia. Di panggung dunia, Toraja justru lebih identik dengan kopi. Dari mulai kawasan Nordik-Skandinavia, Finlandia, Denmark, Swedia, Belanda hingga Jepang, sudah ‘dijajah’ Kopi Toraja.
Di sejumlah negara tadi, kopi berlabel nama toraja (toraja arabica coffee) mendapat tempat istimewa: dipajang sangat mencolok di kafe-kafe bergengsi di sana.
”Ini satu lagi bukti bahwa Kopi Toraja sudah mendunia,” katanya.
Hal yang sama diungkapkan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti. Saat didampingi Kabid Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Eddy Susilo, wanita berkerudung itu juga punya niatan yang sama dengan Bupati Nicodemus. Dia ingin melihat Toraja bisa berkibar di level dunia lewat wisata kopi.