Ingat, PDIP Bukan Partai Kemarin Sore
jpnn.com, DELI SERDANG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan kader-kader partainya di Sumatera Utara agar tak mudah menyerah. Menurutnya, PDIP tumbuh dari kekuatan rakyat dan kaya akan gemblengan.
Berbicara dalam rapat konsolidasi yang digelar DPC PDIP Deli Serdang, Sumut, Jumat (14/12) Hasto menuturkan, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut saat masih bernama PDI di era Orde Baru selalu mendapat tekanan dari penguasa kala itu dan menjadi sasaran fitnah. Bahkan, PDI di bawah kepemimpinan Megawati tak bisa ikut Pemilu 1997.
“Pada 1996, kantor partai diserang. Pada 1993 kongres di Sukolilo (Surabaya,red) diintervensi luar biasa, kemudian juga ada kongres di Medan," kata Hasto yang berada di Deli Serdang dalam rangka Safari Politik Kebangsaan III yang digelar DPP PDIP.
Hasto menjelaskan, PDI ternyata tetap eksis meski digembosi terus-menerus. Hingga akhirnya PDI mengubah nama menjadi PDI Perjuangan dan memenangi Pemilu 1999.
Bahkan, PDIP kembali menang saat Pemilu 2014. Menurut Hasto, hal itu karena dukungan rakyat.
"Kita ini bukan partai kemarin sore. Kita ini partai yang kenyang dalam penggelembengan sejarah. Dalam ujian sejarah, kita bisa survive karena kita percaya pada kekuataan bersama," kata dia.
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, saat ini infrastruktur PDIP juga menjangkau hingga seluruh desa. Karena itu Hasto mengingatkan elite PDIP dan para calon anggota legislatif (caleg) dari partai berlambang kepala banteng tersebut agar tak melupakan pengurus di tingkat bawah.
Hasto menambahkan, pengurus PDIP di tingkat ranting atau desa justru yang setiap hari berhubungan dengan rakyat. “Ketika turun ke bawah, kami selalu diingatkan Ibu Mega, jangan lupakan arus bawah partai," kata dia.(tan/jpnn)