Ingat Ya! Menteri Siti Nyatakan Perang Lawan Kejahatan Karhutla
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan perang terhadap kejahatan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pernyataan ini disampaikan setelah menerima kedatangan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, di ruang kerjanya, Rabu (7/9).
"Saya telah mendapatkan dukungan dari Kapolri untuk melakukan perang melawan kejahatan kebakaran hutan dan lahan," kata Menteri Siti, mengungkap salah satu kesepakatan yang dibuatnya dengan Jenderal Tito.
Pertemuan Kapolri dengan Menteri LHK dilakukan menyikapi dinamika terakhir dari kasus penyanderaan staff KLHK di areal PT APSL di Rokan Hulu, serta penegakan hukum kasus karhutla ke depan.
Menurut Siti, ia bersama Kapolri juga menyepakati untuk melangkah sesuai dengan aturan hukum. Tidak boleh lagi ada asumsi atau praduga yang beranalisis, atau berwacana analisis dari aparat di ruang publik karena itu akan membingungkan masyarakat.
"Jadi sesuai aturan hukum saja," ujar Mantan Sekjen DPD RI itu.
Menurut Siti, sebenarnya untuk tahun ini kondisi terburuk karhutla di Riau, terjadi antara 23-29 Agustus 2016. Itu akibat munculnya hotspot di Rohul dari lahan PT APSL. Akibatnya asap pekat mulai muncul antara 27-28 Agustus.
"Andai saja tidak ada kejadian itu, maka sebenarnya 2016 ini bisa dikatakan Indonesia berhasil mengatasi asap, yang selama ini selalu merugikan masyarakat dan menjadi sorotan dunia internasional. Saat ada kejadian itu, maka harus dilakukan tindakan," tegasnya.
Perempuan yang berasal dari birokrat itu pun menyatakan bahwa KLHK dan Polri kompak menjadikan karhutla sebagai momentum menangani kejahatan lingkungan. Terutama mengenai modus-modus oleh korporasi nakal yang dipetakan KLHK.