Ingatkan Pemerintah Soal Kerja Sama Produksi Baja
Sabtu, 14 Mei 2016 – 00:03 WIB
Lebih jauh Hendrik juga mempertanyakan komitment pemerintah Jepang dalam bentuk transformasi teknologi industri otomotif.
Dia mempersoalkan Indonesia yang sejauh ini hanya dijadikan pabrik perakitan, padahal daya beli masyarakat Indonesia terhadap komoditas otomotif produk Jepang juga tinggi. Hal-hal seperti itu harus kembali dipelajari bentuk kerja sama dan dampak luas bagi rakyat.
“Jika, kali ini pemerintah kembali melakukan kerjasama dalam industry baja nasional. Posisinya harus setara dengan Jepang, kita masih memiliki martabat sebagai sebuah bangsa,” katanya. (jpg)