Ingin Berkontribusi di Bidang Farmasi, Unika Atma Jaya Luncurkan Pusat Penelitian CPNRP
Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Raymond R. Tjandrawinata, MS, MBA, FRSC, Director of Business Development and Scientific Affairs at Dexa Group, membahas tentang keberlanjutan farmasi dan inovasi untuk masa depan, terutama dalam konsep Pharma 4.0.
“Di bidang farmasi, perkembangan paling cepat saat ini terlihat pada small molecule dan biologicals. Kedua jenis ini merupakan inovasi yang terus berkembang, menawarkan solusi medis yang lebih efektif dan tepat sasaran, yang pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat”, ujarnya.
Sementara Yanti, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Inovasi, Penelitian, Kerja Sama & Alumni, menyampaikan pada tahun ini Unika Atma Jaya telah meluncurkan empat pusat studi mandiri, yaitu Center for the Study of Sustainability Community (CSSC), Center for Pharmaceutical and Nutraceutical Research and Policy (CPNRP), Atma Jaya Ageing Research Centre (AJARC), dan Pusat Studi Transformasi Digital dan Pembangunan Pariwisata (PUSDIPAR).
"Pendirian pusat-pusat ini bertujuan untuk mempercepat jejaring kemitraan, riset lintas disiplin, peningkatan kinerja publikasi, perolehan hibah eksternal, serta mendukung peningkatanperingkat global sebagai universitas riset," ujarnya.
Unika Atma Jaya berharap bahwa melalui peluncuran Center for Pharmaceutical & Nutraceutical Research and Policy (CPNRP) dan seminar ini, kolaborasi antara akademisi, industri, dan regulator makin diperkuat.
Melalui dukungan riset dan inovasi yang berkelanjutan, Unika Atma Jaya berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangansektor kesehatan di Indonesia, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Harapan kami adalah agar berbagai hasil penelitian dan kebijakan yang dihasilkan dari pusat ini bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara luas dan memajukan posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang berkontribusi dalam inovasi kesehatan global. (flo/jpnn)