Ingin Kibarkan Bendera LGBT di Iran, Sareh Kini Terancam Mati di Tiang Gantungan
Sareh bukan aktivis LGBT yang terkenal tetapi memiliki akun Instagram yang populer di kalangan minoritas Azeri dan Kurdi Iran.
Dia juga sesekali berbicara dengan kru TV asing tentang situasi komunitas LGBT di Iran dan Kurdistan Irak.
"Mengapa saya berbicara di depan umum? Karena saya tidak ingin teman-teman LGBT lainnya mengalami apa yang saya alami. Saya tidak ingin wanita lain seperti saya menjalani pernikahan paksa," katanya kepada BBC.
"Kami tidak menyimpang; kami seperti Anda, seperti orang lain. Saya mencoba untuk meningkatkan kesadaran, sehingga orang lain, termasuk anak-anak saya, tahu apa arti kebebasan. Saya ingin memberdayakan orang lain untuk memiliki pilihan."
Menurut pihak berwenang Iran, Sareh ditangkap di dekat perbatasan Iran dan Turki saat berusaha mencari suaka.
Sangat mungkin bahwa Sareh berencana pindah ke Turki, yang memiliki komunitas besar LGBT Iran di pengasingan.
Persidangan terhadap kedua wanita itu kabarnya dimulai sejak awal tahun ini. Berita tentang vonis terhadap mereka pertama kali muncul pekan lalu, dan akhirnya terkonfirmasi pada Senin (12/9).
Kantor Berita Mizan yang berafiliasi dengan institusi peradilan Iran mengatakan bahwa keduanya telah dinyatakan bersalah atas perdagangan manusia dan membuat kerusakan di muka Bumi (Al-Mufsid fi al-Ar?), istilah hukum syariah yang mengacu pada perilaku anti-Islam.