Ingin Melompat Jauh Seperti Kanguru
Rabu, 11 Agustus 2010 – 09:52 WIB
Bali ke arah barat, di ujung Banyuwangi ada pantai yang tidak ada duanya. Pasirnya putih bersih dan alami. Tepi lautnya hijau, gelombangnya biru dan pecahannya putih jernih. Di belakangnya ada taman nasional yang hijau horizontal, ditambah back ground laut yang biru indah. “Ini belum pernah saya temukan di muka bumi ini. Tinggal sentuhan infrastruktur, promosi dan penataan yang serius dan konsisten. Sentuhan intrepreneurship ala Australia itulah yang perlu kita download ke sana,” jelas Sapta, yang didampingi Maria Mayabunbun Kasubdit Promosi Wilayah AS dan Pasifik, bersama Molly Prabawaty, Kasi Promosi Wilayah Pasifik Kemenbudpar.
Papua, juga memiliki bupati yang visioner. Bupati Sentani, yang menaungi Danau Sentani. Keinginannya untuk maju dan berkembang luar biasa besar. “Mereka itu harus disupport, harus didorong untuk terus maju, dan kami akan terus mempromosikan di luar negeri akan kehebatan alam dan budaya yang dimiliki negeri ini di dunia internasional,” tuturnya.
Di Tangkuban Perahu, Tengger, Danau Toba, Singkarak, Batur, Manunjau, Kintamani, dan masih banyak lagi, itu kreatornya Tuhan. Tidak ada yang bisa mengalahkan karya Tuhan kan? Tugas kita hanya membuat fasilitas dan infrastruktur, serta sentuhan kebijakan yang pro pariwsata. “Tidak perlu membuat kaca tebal untuk berjalan-jalan di atas jurang Grand Canyon di Colorado, AS. Tidak harus pusing-pusing membuat Patung Jesus di pusat Rio de Jeneiro, Brazil. Itu akalnya engineering, agar orang bisa melihat seluruh penjuru kota, dan semua bayar. Tidak perlu membuat twin tower seperti Malaysia untuk menarik wisatawan. Yang sudah diberikan Tuhan saja, itu sudah lebih dari cukup,” kata Sapta yang S-2 nya dari Universitas Paris-I-Sorbonne, 1985 itu.