Ingin Tembus Hollywood
Jumat, 16 Januari 2009 – 08:04 WIB
Meski begitu, Tio sebenarnya tidak pernah menghitung jumlah film yang pernah dia lakoni. Yang pasti, dari sebanyak itu, tidak pernah melakukan pengulangan peran. ”Saya menghindari itu, malah. Artinya, kalau saya mengambil itu (pengulangan), berarti saya sudah tahu risikonya. Saya akan jadi patung. Saya bergerak, dinamis. Jadi, selalu ada titik baru yang saya mesti capai,” tekadnya.
Prinsipnya, kata Tio, jika Musashi Samurai sebagai the way of life, dirinya menggunakan film sebagai the way of life. ”Jadi, saya akan sangat konsen dan penuh perhatian terhadap hal-hal yang saya geluti dalam film,” tegasnya.
Namun, Tio masih resah karena perfilman di Indonesia dinilai belum berkembang. ”Yang berkembang hanya teknologinya. Di sini banyak pekerja baru nggak pernah sekolah film saja sudah langsung kerja di film. Entah jadi apa. Gayanya sudah lebih-lebih tetapi otaknya nol,” sindir Tio yang mengaku sesekali menonton sinetron TV dan hanya mengundang makian darinya. (gen/tia)