Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini 2 Provinsi yang Layak Jadi Contoh Penanganan Covid-19

Kamis, 04 Februari 2021 – 22:01 WIB
Ini 2 Provinsi yang Layak Jadi Contoh Penanganan Covid-19 - JPNN.COM
Prof Wiku Adisasmito. Foto: dok covid19goid

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengajak pemerintah daerah untuk belajar dari kabupaten atau kota di Kalimantan Barat dan Riau.

Dua provinsi tersebut dinilai memiliki zona kuning atau risiko rendah yang mendominasi.

"Kami telah mengidentifikasi dengan pemerintah setempat untuk dapat mengidentifikasi upaya penanganan apa yang dilakukan di provinsi tersebut sehingga penularan dapat ditekan dengan baik," ungkapnya dalam konferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/2).

Melihat rincian per kabupaten atau kota, di Kalimantan Barat memiliki total sepuluh kabupaten atau kota zona kuning.

Angka itu merupakan 71 persen dari total kabupaten atau kotanya. Zona oranye sebanyak empat kabupaten atau kota.

Upaya khusus yang dilakukan dengan cara menjaga semua titik masuk ibu kota Pontianak, dengan koordinasi yang intensif antara Satgas dan Dinkes Kesehatan Kalimantan Barat, baik di titik bandara dan pelabuhan laut.

Lalu, swab PCR dan fasilitas karantina mandiri disiapkan pemprov Kalimantan Barat melalui Unit Pelatihan Kesehatan, yang fokus pada penjagaan kesehatan dan asupan gizi yang baik.

Tim ahli gizi khusus juga dilibatkan agar imunitas masyarakat meningkat. Selain itu penegakan kedisiplinan protokol kesehatan dilakukan secara masif.

Perkembangan di Riau, memiliki delapan kabupaten atau kota zona kuning. Angka itu merupakan 67 persen dari total kabupaten atau kotanya.

Hasil koordinasi dengan Dinkes Riau, upaya penanganan yang dilakukan pada penguatan tracing (pelacakan) dan penelusuran kontak erat, tidak hanya dilakukan pada keluarga tetapi juga pada orang-orang yang berinteraksi dalam aktivitas selama 10-14 hari ke belakang.

Meski kapasitas testing masih rendah, tetapi upaya dialihkan menjadi edukasi masif untuk isolasi mandiri selama 14 hari pada kontak erat.

Penyediaan tempat tidur tambahan pada ruang isolasi dan ICU rumah sakit rujukan juga menjadi pendorong angka kesembuhan.

Selain itu, protokol kesehatan ditegakkan lebih serius dengan dibentuknya peraturan daerah tingkat provinsi sebagai payung hukum bagi 12 kabupaten atau kota di Riau, untuk menegakkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Kami harap apa yang dilakukan oleh kedua provinsi ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi provinsi lainnya, agar meningkatkan penanganan semaksimal mungkin. Berlomba-lombalah untuk menekan penularan sehingga zonasi risikonya dapat berpindah menjadi zona kuning dan hijau," pesan Wiku.

Di samping itu, Wiku mengingatkan peta zonasi risiko merupakan salah satu bentuk kategorisasi tingkat penularan pada sebaran kabupaten atau kota.

Peta tersebut memudahkan untuk melihat risiko penularan pada masing-masing daerah di Indonesia.

Dari perkembangan terkini, warna yang mendominasi peta zonasi masih zona oranye atau risiko sedang, sejumlah 322 kabupaten atau kota, atau 63 persen dari total daerah.

"Hal ini perlu menjadi perhatian seluruh pemerintah daerah dan masyarakat, penting untuk segera melakukan perbaikan," katanya. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Satgas Covid-19 mengidentifikasi dua provinsi terbaik dalam menangani penyebaran virus Corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News