Ini Alasan Anas dan Penasihat Hukum Ajukan Nota Pembelaan
jpnn.com - JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya dan pencucian uang Anas Urbaningrum dan penasihat hukum mengajukan nota pembelaan terkait dengan tuntutan jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi. Anas melakukan itu karena tuntutan jaksa tidak objektifitas.
"Jadi ada dua, satu pembelaan pribadi dan pembelaan yang disiapkan penasihat hukum. Mengapa ini perlu saya dan penasihat hukum lakukan karena tadi ini tuntutan sangat lengkap kecuali objektifitas, keadilan dan fakta-fakta persidangan yang lengkap dan berimbang," kata Anas dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (11/9).
Karena itu, Anas mengaku sangat penting bagi dirinya dan penasihat hukum untuk menyampaikan pembelaan. Sehingga persidangan yang menyangkut perkaranya betul-betul berdasarkan fakta-fakta persidangan yang objektif, tidak ada pemaksaan, dan kekerasan hukum kepada warga negara.
Sementara itu, penasihat hukum Anas, Firman Wijaya meminta waktu untuk mempersiapkan nota pembelaan selama 10 hari. Hal ini mengingat tebalnya surat tuntutan.
"Soal waktu kami sangat menghargai apa yang disampaikan yang mulia menyangkut komitmen waktu tapi ini sekedar usul kalau dimungkinkan kami terimakasih kalau tidak kami menyesuaikan waktu. Ini mengingat tebalnya surat tuntutan apakah memungkinkan kami minta waktu 10 hari," ujar Firman.
Namun demikian Hakim Ketua Haswandi memberikan waktu kepada Anas dan tim penasihat hukum untuk menyusun nota pembelaan selama satu minggu.
"Permintaan penasihat hukum, majelis berpendapat pembelaan satu minggu karena tim banyak sehingga bisa dibagi-bagi," ucapnya.
Karena itu persidangan Anas akan dilanjutkan pada Kamis depan (18/9) pukul 13.00 WIB dengan agenda pembacaan nota pembelaan dari Anas dan tim penasihat hukum.