Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Alasan Mengapa Serangan Jantung pada Wanita Lebih Berbahaya Dibanding Pria

Selasa, 07 April 2020 – 04:41 WIB
Ini Alasan Mengapa Serangan Jantung pada Wanita Lebih Berbahaya Dibanding Pria - JPNN.COM
ILUSTRASI. Gejala serangan jantung pada Perempuan. Foto: Laman MSN

jpnn.com - Serangan jantung merupakan salah satu penyebab kematian mendadak pada kebanyakan orang. Dibandingkan pria, ternyata serangan jantung pada wanita lebih berbahaya. Risiko kematiannya pun lebih besar.

Sebelum membahas bahaya serangan jantung wanita, sebaiknya Anda kenali dulu gejala serangan jantung. 

Gejala serangan jantung pada wanita umumnya sama dengan laki-laki, yaitu nyeri dada. Nyeri dada ini terasa seperti menekan di tengah dada yang dapat terjadi hingga beberapa menit.

Keluhan lain yang dapat dirasakan berupa nyeri pada satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang bawah, atau perut. Sesak napas bisa terjadi dengan atau tanpa nyeri dada. Gejala lain bisa meliputi keringat dingin, mual, atau nyeri kepala.

Pada wanita, biasanya gejala lain juga akan terjadi dibandingkan pada pria, yaitu sesak napas, mual/muntah, nyeri punggung dan rahang bawah.

Benarkah Serangan Jantung pada Wanita Lebih Berbahaya?

Wanita yang menderita serangan jantung memiliki risiko lebih tinggi meninggal dunia daripada pria. Studi menunjukkan, sebanyak 50 persen wanita tutup usia selang 28 hari setelah terdiagnosis penyakit jantung. Pada pria, persentasenya lebih rendah, yaitu 38 persen.

Wanita juga memiliki angka kejadian risiko serangan jantung akibat kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan merokok, lebih tinggi dibandingkan pria. Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko wanita mengalami serangan jantung hingga 83 persen, akibat merokok sebesar 55 persen, dan diabetes di angka 47 persen.

Wanita muda yang menderita serangan jantung lebih cenderung meninggal dunia daripada pria muda. Alasannya sebetulnya belum jelas, tetapi mungkin berkaitan dengan fakta bahwa serangan jantung jarang terjadi pada wanita pramenopause.

Wanita yang menderita serangan jantung memiliki risiko lebih tinggi meninggal dunia daripada pria. Studi menunjukkan, sebanyak 50 persen wanita tutup usia selang 28 hari setelah terdiagnosis penyakit jantung.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News