Ini Bentuk Intimidasi yang Dialami BW saat Ditangkap
jpnn.com - JAKARTA – Nursyahbani Katjasungkana, salah seorang kuasa hukum Bambang Widjojanto, menceritakan proses penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, kemarin pagi, yang diwarnai upaya-upaya intimidasi.
Hal tersebut diungkapkan Nursyahbani usai menemui BW di Bareskrim Mabes Polri.
Nursyahbani cerita, BW telah meninggalkan rumah untuk mengantarkan anaknya yang masih SD sejak 06.30.
Turut mendampingi putri BW yang masih kuliah. Sejak awal BW curiga karena sudah banyak polisi yang mengatur lalu lintas sehingga lancar menuju SDIT Nurul Fikri, tempat sekolah anaknya.
Setelah meninggalkan sekolah, mobil BW dihentikan. “Akan digeledah, tapi surat penggeledahan tidak diberikan. Hanya ada surat penangkapan dan pemeriksaan paksa,” kata Nursyahbani.
BW lantas diminta masuk ke mobil tim penangkap bersama anaknya yang besar. BW lantas berbicara kepada para polisi yang menangkap bahwa proses tersebut tidak sesuai prosedur. Tim penangkap lantas menghardik BW.
“Ada plester enggak?,” kata polisi tersebut, seperti ditirukan Nursyahbani dari penuturan BW.
”Itu teror-teror yang dilakukan. Padahal Pak BW masih pejabat negara,” katanya.