Ini Cara Cegah Amputasi Kaki Akibat Komplikasi Diabetes
jpnn.com - Setiap tahun, angka penyandang diabetes terus bertambah dan diperkirakan jumlahnya akan mencapai lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia pada 2030.
Tentunya, sebagai salah satu negara dengan jumlah penyandang diabetes terbesar di dunia, Indonesia akan turut terkena dampak epidemi tersebut.
Statistik menunjukkan bahwa prosedur amputasi pada 6 dari 7 penderita kaki diabetik, diawali dari sebuah luka sederhana.
Padahal 85 persen dari luka tersebut sebetulnya dapat dicegah dan ditangani dengan baik agar tidak berkembang ke arah yang lebih serius.
Hal ini membuat pencegahan dan deteksi dini terhadap kaki diabetik menjadi sangat penting, untuk mengurangi angka kejadian penderita luka diabetes dan risiko amputasi di kemudian hari.
Dokter Adisaputra Ramadhinara, Spesialis Luka menyampaikan bahwa luka diabetes di kaki memerlukan penanganan khusus agar kesembuhan yang optimal dapat dicapai.
“Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan di bidang perawatan luka telah berhasil menekan angka amputasi. Penggunaan berbagai dressing modern untuk mengatasi infeksi dan menjaga agar suasana luka tetap
lembap juga sangat diperlukan. Karena dalam suasana lembap, pertumbuhan jaringan baru menjadi lebih optimal dan proses penutupan luka oleh sel kulit baru bisa terjadi dengan lebih cepat," ujar Dokter Adisaputra dalam jumpa media secara online yang diselenggarakan oleh Heartology Cardiovascular Center.
Dokter Adi juga tidak menganjurkan penggunaan kassa sebagai penutup luka, karena kassa tidak dapat menjaga kelembapan daerah luka dan dapat meningkatkan risiko infeksi.