Ini Cara Kurangi Antrean Daftar Haji
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat haji dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dadi Darmadi menuturkan, pemerintah harus memikirkan skenario baru untuk menekan supaya antrian haji tidak semakin panjang.
"Intinya Kemenag tidak boleh menyetop total atau melarang orang daftar haji. Kalau sekedar membatasi itu boleh," jelas dia, kemarin.
Dadi menuturkan pembatasan boleh daftar haji lagi setelah 10 tahun memang salah satu cara yang bisa diambil Kemenag. Di Arab Saudi saja, selaku tuan rumah haji, membatasi masyarakatnya baru boleh berhaji lagi setelah lima tahun.
Namun cara ini memiliki kelemahan. Diantaranya adalah pengaturan pemberangkatan para petugas haji dari bimbingan haji. Jika petugas haji dari bimbingan haji ini dibatasi juga, jamaah merasa tidak nyaman karena tidak ada yang mendapingi dengan intensif.
Dadi juga memiliki gagasan pembatasan haji bisa dilakukan dengan cara pembatasan usia. Misalnya masyarakat dengan usia kurang dari 40 tahun atau 30 tahun, dilarang dulu untuk mendaftar haji.
Cara berikutnya adalah melakukan seleksi atau semacam tes pendaftaran haji bagi yang mendaftar di usia-usia muda.
"Daftar haji dengan dites ini pernah dilakukan di zaman Belanda dulu," katanya. Pada intinya Dadi berharap Kemenag tidak lagi meloloskan seluruh aplikasi pendaftaran haji seperti sekarang ini.
Dia khawatir jika tidak ada pengetatan, panjang antrian haji bisa sampai 50 tahun. Itu artinya ketika seseorang baru lahir, bakal langsung didaftar haji. Sebab dia bakal berhaji ketika sudah berusia 50 tahun nanti. (wan)