Ini Dia Cagub Pilihan Warga Jakarta Versi Suvei FSI
Tingkat popularitas kedua paslon menunjukan ada ikatan emosional antara pemilih dengan kedua paslon itu.
"Hal ini disebabkan kedua paslon rajin menjual nama dan prestasinya kepada masyarakat," tandasnya.
Dalam temuan FSI, didapati tingkat Akseptabilitas atau Responden menilai cocok tidaknya kedua paslon jadi Kepala daerah Jakarta Banyak aspek yang dinilai.
Di antaranya, imbuh Budi adalah kualitas, kompetensi, integritas, profesionalitas, personalitas, perilaku, prestasi, reputasi, kepemimpinan, visi dan lain-lain. Proses penilaian melahirkan penerimaan (akseptabilitas) pemilih terhadap kedua paslon.
"Dalam survei menunjukan Pasangan Basuki Tjahaya-Djarot Syaiful Hidayat memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 79,3 persen Sementara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno hanya memiliki tingkat Akseptabilitas sebesar 59,1 persen Dari tingkat akseptabilitas menunjukan kalau masyarakat menilai Basuki-Djarot lebih punya pengalaman dalam memimpin sebuah daerah dibandingkan Anies-Sandi," paparnya.
Untuk tingkat kapabilitas sendiri kata Budi, kedua pasangan masyarakat Jakarta menilai Basuki Tjahaya-Djarot Syaiful memiliki tingkat Kapabilitas sebagai pemimpin Jakarta sebesar 85,7 persen.
Dari jawaban survei masyarakat jakarta menilai sudah banyak hasil pembangunan di Jakarta yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja-Djarot Syaiful selama ini dibandingkan dengan era Fauzi Bowo sementara tingkat kapabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga dinilai oleh masyarakat Jakarta hanya 41,4 persen untuk memimpin Jakarta.
"Ini menunjukan nilai realitas kalau 58,6 persen masyarakat jakarta meragukan kapabilitas Anies Baswedan-Sandiaga sekalipun Anies pernah menjadi menteri pendidikan," tegasnya.