Ini Hasil Kajian ITB soal Produk Tembakau yang Dipanaskan, Ternyata
jpnn.com, JAKARTA - Hasil kajian literatur ilmiah dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB) yang berjudul “Kajian Risiko (Risk Assessment) Produk Tobacco Heated System (THS) bisa jadi salah satu solusi menurunkan prevalensi merokok.
Dari hasil kajian literatur ilmiah tersebut, Tobacco Heated System atau produk tembakau yang dipanaskan tidak bebas risiko sepenuhnya, tetapi secara komparatif memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan rokok.
Anggota tim pengkaji dari SF-ITB, Prof. Dr.rer.nat. Rahmana Emran Kartasasmita, M.Si., menjelaskan prevalensi merokok di Indonesia tidak kunjung menurun, meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya.
Seiring perkembangan teknologi dan inovasi yang didukung dengan penelitian selama dua dekade terakhir, lahir ragam produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, snus, dan kantong nikotin.
Nah, kehadiran dari produk ini menurut Prof. Emran dapat digunakan untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya karena memiliki profil risiko yang jauh rendah daripada rokok.
Prof. Emran mengatakan produk tembakau alternatif masih menjadi fenomena baru di Indonesia.
Selain itu, kajian literatur ilmiah maupun kajian ilmiah di dalam negeri terhadap produk ini masih sedikit sehingga belum memberikan informasi yang menyeluruh bagi publik, terutama perokok dewasa.
"Atas pertimbangan tersebut, SF-ITB melakukan kajian literatur ilmiah secara mendalam dan komprehensif untuk mempelajari profil risiko serta potensi manfaatnya bagi perokok dewasa,” kata Prof. Emran dalam diskusi media di Jakarta, Kamis (9/6).