Ini Biang Kerok Kenaikan Harga MinyaKita
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memberkan faktor tingginya harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita di pasaran.
Menurut Budi, tingginya harga MinyaKita itu disebabkan oleh keterlambatan dari distributor akibat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Minyakita kan rata-rata masih Rp17 ribu, jadi itu kebanyakan memang di daerah timur (Indonesia timur). Tadi teman-teman PKTN (Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga) datang ke pasar Banten, jadi gini, masalahnya ini kan libur natal-tahun baru masih banyak distributor yang belum jalan," ujar Budi di Jakarta, Jumat (17/1).
Budi memastikan bahwa stok Minyakita di pihak distributor masih tersedia. Namun keterlambatan distribusi yang mengakibatkan MinyaKita jadi melambung tinggi harganya.
Karena itu, Budi berjanji pada pekan depan Kemendag akan berkoordinasi dengan produsen untuk memastikan stok terbaru.
"Kita usahakan harga harus terjangkau, harus sesuai HET, harus gimana caranya kita harus lakukan. Mudah-mudahan tanggal 6 kita cek di SP2KP, kita hubungi teman-teman di daerah, di timur juga ngecek lapangan karena salah satu faktornya memang karena liburan itu," katanya pula.
Budi juga menegaskan bahwa Kemendag akan memberikan sanksi tegas kepada pedagang yang menjual Minyakita dengan cara bundling atau mengombinasikan dengan produk lain.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar minyak goreng kemasan rakyat atau Minyakita dapat didistribusikan oleh BUMN pangan, terutama Perum Bulog.