Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Jenis Bahan Kimia yang Dipakai untuk Padamkan Karhutla

Jumat, 09 Oktober 2015 – 04:35 WIB
Ini Jenis Bahan Kimia yang Dipakai untuk Padamkan Karhutla - JPNN.COM
Menurut Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah terlihat mulai serius memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan yang telah berlangsung selama sebulan terkahir. Selain menerima bantuan dari Malaysia-Singapura dan penambahan 1 batalyon Zeniput TNI AD, pemadaman api juga dilakukan menggunakan bahan kimia. Bahan apa itu?

Menurut Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan dan Kepala BNPB Willem Rampangilei, bahan yang akan dipakai adalah temuan Randal Hartolaksono atau lebih dikenal dunia fire safety dengan nama Randall Hart. Namanya "Terori Radikal Bebas".

Literature menyebutkan teori radikal bebas temuan Randall Hart merupakan formula kimia pemadam api ramah lingkungan yang diakui dunia internasional. Bahkan disebutkan temuan revolusioner arek Suroboyo kelahiran 16 Maret 1956 itu terjadi secara tak sengaja.

Seperti dilansir dari laman www.indonesiaproud.wordpress.com, saat itu, Randall kuliah di jurusan Teknik Mesin Universitas London  (ia masuk tahun 1977) dan meneliti saripati kulit singkong untuk bahan pelumas engsel robot. Tak sengaja ia menumpahkan bahan itu di atas nyala api. Ternyata api padam.

“Randall takjub. Di bawah bimbingan Profesor Evans, ia meneliti keampuhan kulit singkong,” tulis laman tersebut.

Saripati singkong, menurut Randall, terbukti memutus reaksi kimia berantai dalam proses kebakaran. Hasil temuan Randal diketahui, zat aktif itu bisa mencegah lompatan energi elektron melewati titik kritis di lapisan terluar atom saat pembakaran. Randall menjuluki teorinya“free radical” atau radikal bebas. Teori ini sempat ditolak pakar Inggris dalam pertemuan tahunan di Edinburgh University, Skotlandia, 1982.

Baru setelah uji coba laboratorium selama lima tahun, teori Randall diakui sebagai teori pemutusan rantai kimia. Dalam penelitian lanjutan, zat aktif dari kulit singkong, seperti tripotasium sitrat, itu bisa dikembangkannya menjadi aneka produk anti api. Ada yang seperti cat, dioleskan pada kayu, membuat tahan api selama 200 tahun. Ada juga yang dimasukkan pada tabung semprot untuk memadamkan nyala api.

Kini tiga produk temuan Randall telah mendapat sertifikat uji standar dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Produknya bisa menembus banyak tempat elit, seperti Istana Buckingham Inggris. Perusahaan Malaysia seperti Petronas, Proton dan Telecom mengganti produk halon dengan produk Randall yang ramah lingkungan. Beberapa hotel berbintang pun mulai disusupi produk Randall.

JAKARTA - Pemerintah terlihat mulai serius memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan yang telah berlangsung selama sebulan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News