Ini Kebiasaan di Akhir Pekan yang Bisa Meningkatkan Risiko Obesitas
"Chronodisrupt adalah penyebab gangguan tidur yang paling sering, termasuk insomnia, dan juga terkait dengan jenis kanker tertentu," kata Trinitat Cambras, kepala peneliti dan penulis pendamping penelitian ini, seperti dilansir laman MSN, Senin (9/3).
Jam tubuh seperti sebuah mesin, siap untuk melepaskan ikatan respons fisiologis dan metabolisme yang sama pada waktu yang sama setiap hari, setiap hari dalam seminggu.
Cambras kemudian menyimpulkan bahwa orang dengan perubahan jadwal yang lebih tinggi akan memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi. Sementara para penulis penelitian mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menguji hubungan antara makan jet lag dan obesitas.
Mereka masih mencari mekanisme fisiologis di balik makan jet lag yang berkontribusi pada tingkat BMI yang lebih tinggi, yang bisa mengakibatkan risiko obesitas yang lebih besar. Mereka juga mendesak orang untuk mempertahankan jadwal makan dan tidur yang tepat dan konsisten.(fny/jpnn)