Ini Kesaksian Rohaniwan Tentang Proses Eksekusi di Nusakambangan
Terpidana Mati Tolak Penutup Mata, Pilih Menyanyi dan Berdoajpnn.com - DELAPAN terpidana mati kasus narkoba telah dieksekusi secara serentak di Pulau Nusakambangan, Rabu (29/4) dini hari. Seorang rohaniawan yang menjadi penasihat spiritual bagi salah satu terpidana mati menggambarkan proses eksekusi itu sejak penjemputan dari sel isolasi, hingga kepastian bahwa mereka benar-benar telah meninggal dunia.
Adalah Pastor Charlie Burrows, penasihat spiritual bagi terpidana mati asal Brazil, Rodrigo Gularte yang menggambarkan proses eksekusi itu. Burrows menuturkan, terpidana mati yang pertama kali dijemput petugas adalah Myuran Sukumaran, warga negara Australia.
Selanjutnya, Myuran diikuti rekannya sesama WN Australia, Andrew Chan. Keduanya lebih dikenal dengan sebutan duo Bali Nine.
Menyusul kemudian adalah enam terpidana mati lainnya yang dijemput petugas. Yakni warga negara Indonesia (WNI) bernama Zainal Abidin, Rodrigo Gularte, tiga orang warga negara Nigeria bernama Sylvester Obiekwe Nwolise, Raheem Agbaje Salami dan Okwudili Oyatanze, serta Martin Anderson asal Ghana.
Burrows melanjutkan, kedelapan terpidana mati itu sempat berpamitan pada para penjaga penjara. Beberapa sipir terlihat tak kuat menahan air mata.
Selanjutnya, kedelapan terpidana mati diborgol dengan tangan di belakang. Mereka kemudian digiring ke bagian belakang mobil kepolisian, lantas duduk di tengah kursi dengan kawalan polisi di samping kanan dan kiri.