Ini Kesalahan Terbesar Trump, Sangat Fatal
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Donald Trump bukan pemimpin Amerika Serikat (AS) pertama, apalagi satu-satunya, yang bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Tiga pendahulunya, Bill Clinton, George W. Bush, dan Barack Obama, juga pernah bertatap muka dengan tokoh 65 tahun tersebut. Tapi, tidak seorang pun yang melahirkan kontroversi sebesar Trump.
’’Ini kesalahan paling fatal sepanjang masa kepresidenannya,’’ kata Newt Gingrich, mantan ketua House of Representatives (DPR AS), tentang Trump. Itu mengacu pada pertemuan Trump dan Putin di Istana Kepresidenan Finlandia di Helsinki Senin (16/7).
Dia kecewa karena pertemuan itu membuat pamor AS redup. Apalagi, dalam jumpa pers, Trump malah membela Rusia soal kisruh Pemilihan Presiden (Pilpres) 2016.
Kendati buru-buru diralat, kata-kata Trump yang menyebut Rusia tidak terlibat dalam kekacauan pilpres kadung tersimpan di ingatan masyarakat global. Maka, tidak akan mudah bagi suami Melania itu membalikkan keadaan.
’’Akhirnya bendungan itu retak juga. Terima kasih Tuhan,’’ cuit Bob Corker, senator Partai Republik dari Negara Bagian Tennessee.
Blunder Trump itu membuat politikus-politikus Negeri Paman Sam dari Partai Demokrat maupun Republik ikut angkat bicara. Rata-rata, mereka bertanya tentang hasil pertemuan formal perdana Trump dan Putin.
Sejauh ini, Trump maupun Putin sama-sama bungkam soal pertemuan empat mata tersebut. Tidak ada detail kesepakatan yang dipublikasikan kepada media.
Trump hanya menegaskan bahwa pertemuan berjalan lancar dan mereka berdua menyepakati sejumlah hal yang sayangnya dirahasiakan.