Ini Kronologis Pemukulan Praja IPDN Oleh 10 Rekannya
jpnn.com, JAKARTA - Aksi kekerasan kembali terjadi di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, beberapa hari lalu. Seorang praja dipukul oleh sepuluh orang oknum praja lain. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian bibir.
Menurut Rektor IPDN Ermaya Suradinata, peristiwa terjadi diduga akibat urusan pacaran. Hanya saja mantan Gubernur Lemhanas tersebut tidak merinci secara detail bagaimana kronologis peristiwa tersebut sampai terjadi.
Dari hasil penelusuran, peristiwa bermula saat praja dari satu daerah berpacaran dengan praja dari daerah lain. Namun teman-temannya tidak terima. Mereka kemudian mendatangi wisma korban dengan tujuan untuk memberi pelajaran.
"Awalnya di usir sama anak-anak wisma situ, tapi rupanya mereka tidak puas. Itu posisinya di lantai dua. Nah sampai di bawah itu dilempar selimut wajahnya. Korban berusaha menangkis. Informasinya dikeroyok lima orang. Sementara lima orang lainnya berjaga-jaga," ucap seorang sumber saat dihubungi, Senin (28/8).
Sembari menangkis korban kata sumber, terus berteriak mengingatkan. Bahwa perbuatan mereka dapat berakibat pemecatan.
"Informasinya si korban mengingatkan, 'kalian masih mau jadi praja enggak'. Begitu mendengar itu, mereka lari. Korban bibirnya pecah, teman-teman wisma mengirimkan pesan singkat ke pengasuh," ucapnya.
Pengasuh kemudian menelusuri kejadian tersebut dan akhirnya diketahui sepuluh praja diduga terlibat. Namun rektor meminta agar informasi yang ada didalami terlebih dahulu, jangan sampai menghukum praja yang tidak bersalah.
"Setelah didalami diketahui lima orang oknum eksekutor (pemukulan), sementara lima orang oknum lainnya berjaga-jaga," ucap sumber tersebut.