Ini Loh Sederet Keistimewaan dalam Jazz Gunung 2018
Persembahan berbeda bakal hadir pada hari ketiga dengan konsep Jazz Gunung Pagi-Pagi. Pada pukul 05:00 pagi para penonton akan dibangunkan dari tidurnya untuk menyambut matahari terbit sembari menyeruput kopi khas Bromo serta alunan musik live yang dimainkan oleh line-up istimewa, duo pasutri Endah N Rhesa, Bianglala Voices, trio pop vintage NonaRia hingga kelompok musik apik Bonita & the Hus Band.
Sementara, Jungle By Night, kelompok musik Afrobeat, jazz, funk nan keren asal Amsterdam, Belanda juga telah mengkonfirmasikan penampilan mereka untuk pertama kalinya di Indonesia hanya di Jazz Gunung 2018.
Insula yang merupakan trio musik kontemporer perrpaduan musik tradisional dan modern yang terinspirasi dari musik Al-Jazeera dan musik kebudayaan Martinik asal Perancis juga telah dipastikan akan memberikan penampilan terbaiknya di Jazz Gunung Bromo 2018.
"Setelah 10 tahun mendengar besarnya nama festival Jazz Gunung, akhirnya kami mendapatkan kesempatan tampil untuk pertama kalinya dengan format berdua. Bermain di sebuah festival di alam terbuka pasti akan ada getaran dan respons yang natural, spontan, serta interaksi langsung dengan penonton dan suasana alam sekitar," kata Endah Widiastuti dari Endah N Rhesa lewat keterangan yang diterima jpnn, Senin (2/7).
Keistimewaan Jazz Gunung 2018 tidak sampai di situ. Pada tahun ini pula penghargaan khusus Jazz Gunung Award akan dianugerahkan kepada mendiang maestro pianis jazz legendaris Bubi Chen.
Sebuah pementasan khusus yang didedikasikan kepada almarhum akan menampilkan beberapa musisi jazz asal kota Surabaya. Penghargaan yang sudah dilakukan sejak dua tahun lalu ini sebelumnya dianugerahkan kepada mendiang Ireng Maulana pada 2016 dan mendiang Jack Lesmana pada 2017. (mg3/jpnn)